Selasa, 12 Oktober 2010

Pilih Tak Punya Payudara Ketimbang Kena Kanker

Kakak beradik asal Birmingham menjalani pengangkatan payudara setelah ibu dan 3 kerabat lainnya meninggal karena kanker payudara.

Alison Carby (25) dan Franscesca (22) berada dalam kondisi sehat ketika payudaranya diangkat. Prosedur itu dilakukan sebagai langkah pencegahan, sebelum payudaranya yang memang berisiko tinggi itu terserang oleh kanker.

Kakak beradik ini mengambil keputusan untuk melakukan operasi radikal tersebut karena mempunyai riwayat kanker payudara di keluarganya. Ibu, nenek dan 2 saudara perempuan sang nenek telah meninggal sebelumnya karena penyakit
tersebut.

Hasil tes 2 tahun lalu juga menunjukkan bahwa secara genetik kedua kakak beradik itu berisiko tinggi untuk terkena kanker. Alison dan Francesca memiliki gen BRCA2 yang meningkatkan risiko terkena kanker hingga 85 persen, meski kakak mereka, Selina (31) tidak memiliki gen serupa.

Ibunya, Angela didiagnosis mengidap kanker di bagian payudara pada tahun 2002. Angela akhirnya meninggal di usia 50 tahun pada Maret 2009, tak lama setelah payudara Alison diangkat dan direkonstruksi pada bulan Oktober 2008.

Operasi pengangkatan payudara untuk Francesca baru dilakukan 3 bulan kemudian atau Januari 2010. Ia mengaku butuh waktu lebih lama untuk mempertimbangkan operasi tersebut, karena ingin mengamati dulu perkembangan pada adiknya.

"Ibu mengatakan keputusan saya ini sangat berani. Bagi saya ini bukan soal keberanian. Seperti undian, jika saya punya 85 persen kemungkinan untuk menang maka saya akan ambil peluang itu," ungkap Alison seperti dikutip dari Dailymail, Kamis (2/9/2010).

Sementara itu, sebuah penelitian di Northwestern University baru-baru ini membuktikan bahwa pengangkatan payudara dan indung telur merupakan pencegahan paling efektif terhadap risiko kanker bagi yang berisiko tinggi. Bukan hanya mengurangi, peneliti mengklaim tindakan ini bahkan mampu mengeliminasi risiko kanker di bagian tersebut.

Penelitian ini melibatkan 2.482 perempuan yang memiliki kelainan pada gen BRCA1 dan BRCA2. Kelainan pada gen tersebut secara signifikan dapat meningkatkan risiko kanker payudara dan indung telur.

Dikutip dari ninemsn, Kamis (2/9/2010), kelompok partisipan yang menjalani pengangkatan payudara atau indung telur tidak terkena kanker hingga 3 tahun sesudahnya. Sedangkan partisipan yang tidak menjalani operasi maka dalam 3 tahun kanker mulai menggerogoti hingga 7 persen.

Penelitian ini bukan hanya menunjukkan perlunya pengangkatan pada perempuan berisiko tinggi, melainkan juga pemeriksaan genetik sejak dini. Jika punya kerabat yang pernah menderita kanker, maka sebaiknya tes genetik harus dilakukan agar risiko yang sama bisa terdeteksi sedini mungkin.

Sumber ; DetikHealth
Foto : Alison & Franscesca (dailymail)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar